Kamis, 26 Agustus 2010

Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku

Deteksi Penyakit dari Tanda pada Kulit dan Kuku

kukuPenyakit kulit akan menyebabkan seseorang kurang percaya diri karena buruknya penampilan, disamping itu munculnya gangguan pada kulit bisa jadi merupakan tanda-tanda adanya penyakit lain yang lebih parah.

“Kondisi kulit selalu mencerminkan segala sesuatu yang terjadi di dalam tubuh,” ungkap Dr. Jeffrey Dover, seorang profesor dermatologi dari Yale School of Medicine.

Beberapa kondisi kulit yang dimaksud oleh Dr. Jeffrey seperti dikutip dari AOL Health,Jumat (13/8/2010), adalah sebagai berikut.

1. Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah
Jika sering muncul di pangkal hidung dan sekitar pipi, ruam bisa menandakan penyakit autoimun lupus, apalagi jika disertai rasa letih, lemah, dan nyeri sendi.

2. Gatal di seluruh tubuh

Bila tidak disertai bentol-bentol, ruam atau eksim, gatal yang terjadi di seluruh tubuh bisa menunjukkan gejala lymphoma (kanker limfa), ganguan ginjal maupun hati. Jika gatal itu tidak hilang berhari-hari, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

3. Psoriasis
Gangguan kulit yang ditandai dengan bercak-bercak putih atau kemerahan di tangan, lutut, dan siku ini sangat mengganggu karena gatal dan sering menyebabkan rasa malu bagi pengidapnya.
Namun yang perlu dikhawatirkan bukan hanya itu saja, sebab seringkali penyakit ini juga menyertai komplikasi lain yang lebih berat, diantaranya adalah penyakit jantung dan diabetes.

4. Spider-vein

Pelebaran pembuluh darah yang membentuk lingkaran terpusat seperti sarang laba-laba sering dialami oleh wanita hamil. Namun jika kemunculannya sangat banyak atau ukurannya tidak wajar, spider-vein dapat menandakan penyakit hati yang kronis terutama jika muncul di daerah leher, wajah, dan lengan.

5. Jerawat
Salah satu gangguan hormonal yang bisa menyebabkan jerawat tak terkendali adalah penyakit policystic ovary. Gejala lain yang menyertai penyakit ini adalah sering terlambat datang bulan, obesitas, dan pertumbuhan rambut halus di wajah yang berlebihan.

6. Kutil
Munculnya 1 atau 2 kutil dalam waktu bersamaan masih bisa dianggap wajar, tetapi perlu diwaspadai jika belasan kutil muncul bersamaan atau paling tidak, berdekatan. Gejala ini sering mengindikasikan adanya kanker di dalam tubuh, terutama di bagian payudara, usus, dan paru-paru.

7. Ruam di tangan dan wajah
Ruam kemerahan yang muncul dalam jumlah banyak di wajah dan tangan (terutama punggung tangan, sela-sela jari, dan buku jari) adalah gejala klasik yang menunjukkan adanya kanker. Gejala yang disebut dermatomyositis ini biasanya disertai dengan rasa kurang bergairah dan melemahnya otot secara keseluruhan.

8. Kulit tangan mengeras

Hilangnya elastisitas kulit tangan atau disebut scloderma sering menjadi petunjuk untuk mengetahui adanya masalah pada ginjal, paru-paru, dan tenggorokan. Scloderma terjadi karena aliran darah di tangan berkurang, sehingga kulit dan jemari mengeras seperti cakar.

Perubahan warna atau bentuk kuku ternyata juga bisa menjadi indikator kesehatan.

Kuku bersih dan terawat akan terlihat cantik. Tetapi, merawat kuku bukan sekadar bagian dari ritual kecantikan. Kondisi kuku ternyata juga bisa menjadi indikator kesehatan.

Seperti dikutip dari laman Times of India, gejala-gejala ini berbeda dari penyakit kuku, karena tanda-tanda ini mungkin hanya memperingatkan Anda tentang penyakit dalam tubuh yang mungkin tidak disadari.
Spesialis Dermatologi, Dr. Nina Madnani menjelaskan, “Ketika memeriksa pasien, kami juga memeriksa kuku. Seperti kulit, kuku merupakan indikator yang sangat baik mengenai apa yang terjadi di dalam tubuh Anda. Jika kuku Anda sehat, halus, dan merah muda dengan permukaan agak melengkung, tubuh Anda mungkin sehat juga.”

Meskipun perubahan kuku menunjukkan berbagai kondisi, perubahan ini jarang merupakan gejala awal. Ketidaknormalan kuku lainnya seringkali juga tidak berbahaya. Misalnya tidak semua orang dengan kuku yang pucat mengalami hepatitis.

“Perubahan warna atau bentuk bisa disebabkan beberapa alasan. Salah satunya, akibat dari infeksi kuku lokal. Sebagai contoh, kuku menguning bisa karena penggunaan cat kuku berlebihan atau pengeras kuku, namun bisa juga mengindikasikan hepatitis, ” kata Dr Nina.

Kuku juga cenderung menyerap berbagai zat, sehingga warna kuku mudah mengalami perubahan. Misalnya, pada perokok atau orang yang sering berurusan dengan bahan kimia tertentu. “Jika terjadi perubahan warna kuku, kami juga perlu mengidentifikasi latar belakang pasien, agar diagnosisnya lebih tepat,” kata Dermatolog Dr. Sunil Tahiliani.

Lantas kapan perlu khawatir? Menurut Dr. Sunil, Anda perlu memeriksakan kondisi tubuh ke dokter jika perubahan warna atau tekstur kuku terjadi dalam waktu lama atau bahkan permanen.

Berikut ini ciri-ciri kuku yang bisa mengindikasikan suatu penyakit.

1. Kuku rapuh

Jika memiliki kuku rapuh, kemungkinan tubuh mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini juga bisa dijadikan indikator defisiensi biotin, gangguan ginjal, tiroid, atau masalah sirkulasi darah.

2. Kuku cekung

Kuku cekung (bengkok ke dalam) adalah gejala kekurangan zat besi dan vitamin B12.

3. Kuku berkerut

Jika permukaan kuku tidak mulus atau berkerut bisa menunjukkan bahwa Anda kekurangan Vitamn C. Kondisi ini juga dapat menandakan psoriasis atau kurangnya asam folat dan protein.

4. Kuku membiru

Kuku dengan semburat warna biru bisa menunjukkan bahwa tubuh kekurangan oksigen. Hal ini juga dapat mengindikasikan infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

5. Kuku memerah

Jika kulit di sekitar kuku tampak merah dan mengembang, hal ini biasanya akibat radang lipatan kuku. Kemungkinan hal ini merupakan akibat penyakit lupus atau kelainan jaringan yang lain.

6. Kuku dengan garis hitam di tengahnya

Garis hitam di tengah bawah kuku perlu diperiksa secepat mungkin. Kadang-kadang kondisi ini disebabkan melanoma, jenis kanker kulit paling berbahaya.

Sumber:

http://kosmo.vivanews.com/news/read/167115-deteksi-penyakit-lewat-warna-kuku

http://health.detik.com/read/2010/08/13/124640/1419742/763/deteksi-penyakit-dari-tanda-di-kulit

http://sehat-enak.blogspot.com/2010/02/psoriasis.html

0 komentar: